Pertama kali makan Mie Aceh saya langsung jatuh cinta dengan citarasa dan mienya yang berbeda dari mie kebanyakan. Pertama kali saya mencoba Mie Tumis di Si Doel Lenteng Agung, bumbunya benar benar spicy dan pedasnya mantap. Namun saat ini Warung makan si Doel sudah tidak ada dan diganti dengan Warung Mie Aceh Rahmat yang rasanya standar saja.
Ketika saya pindah kos ke Pondok Cina, kebetulan sekali di dekat kos saya terdapat warung tenda Mie Aceh Pidie 2000 yang selalu ramai tiap saya pulang kerja. Karena penasaran saya mampirlah ke situ. Menu pertama yang saya coba ada Mie Tumis. Sewaktu dimasak aroma yang ditimbulkannya begitu harum, semakin membuat perut keroncongan. Begitu pesanan saya tiba, langsung saya coba kuahnya yang kental dan berwarna merah kecoklatan....hmmmm yummmyyy kuahnya spicy sekali dan pedasnya pas. Begitu pula mie bulat tebal khas mie acehnya pun rasanya enak dan kenyal.
Mie Tumis Pidie 2000
Diantara menu menu lain yang pernah saya pesan, antara lain Nasi Goreng atau Mie Rebus, Rajanya tetap Mie Tumis ini. Dibandingakan Mie Tumis Meutia Benhill, Mie Tumis Pidie tetap menang telak. Di Margonda sendiri terdapat dua buah warung Pidie, yang pertama di depan Gramedia Depok kemudian yang kedua di Pondok Cina. Namun karena efek pelebaran jalan Margonda, Pidie Pondok Cina pindah di sebelum Gapura Selamat Datang Depok setelah belokan BSI. Disini warungnya lebih nyaman karena ruangannya lebih besar dan kursinya pun masih baru. Warung makan ini buka hingga pukul 2 pagi.
Sekarang sudah ada cabangnya di Jl. Warung Buncit di sambil Alfamart depan Telkom Ragunan. Kalo dari arah Ragunan kiri jalan sebelum lampu merah Jati Padang.
Sekarang sudah ada cabangnya di Jl. Warung Buncit di sambil Alfamart depan Telkom Ragunan. Kalo dari arah Ragunan kiri jalan sebelum lampu merah Jati Padang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar