4 April 2011

Nightmare In The Slippery Road

Hari itu tanggal 1 April 2011, siang hari sekitar pukul 13.00 WIB gerimis tipis, tapi sudah ternyata sudah cukup untuk membasahi jalan dan membuatnya menjadi licin. sebelumnya ketika saya berangkat kondisi belum hujan, namun makin jauh mengendarai sepeda motor ternyata mulai gerimis. Saya memutuskan untuk meneruskan perjalanan karena hanya gerimis tipis, biasanya saya baru akan berbalik arah lagi jika gerimis semakin lebat. 

Kala itu saya hanya memacu motor saya tak lebih dari 50 km/h, setelah melewati lampu merah di Jati Padang. Saya ingat sekali waktu itu di depan saya ada beberapa motor dan dibelakang saya pun ada mobil yang bersamaan melintasi lampu merah tersebut. Saya masih mengendarai motor saya seperti biasa, hingga tiba tiba dari jarak 10 meter dari arah Bank Mandiri setelah Pom Bensin Shell Pejaten ada mobil hitam yang keluar dari parkiran. Dalam Pikiran saya cuma satu hal, ahhhhh jarak yang sama sekali tidak aman dengan kecepatan motor saya nih. Nah demi menghindari mobil hitam tersebut akhirnya saya mencoba untuk banting setir dengan mengarahkan motor saya ke jalur kanan, ah tapi usaha itu ternyata sia sia saja juga. Jika saya meneruskan maka saya tetap akan menabrak mobil tersebut, akhirnya mau tidak mau saya mengerem motor saya, tidak terlalu dalam sekali sebenarnya tapi ternyata saat itu jalanan sudah cukup licin dan terjadilah sliding dan bruuuuuuuuuuuuuuuukkkkkkk terjatuhlah saya dari sepeda motor saya. 

  
Saya masih ingat dengan jelas detik detik menjelang saya jatuh. Sewaktu saya menyadari ban sliding saya otomatis berfikir "yah jatuh deh" dan brukkkkkkkkkkkk.  Dalam sekian detik saya jatuh dan sempat terseret dan saya sangat sangat sangat sadar sekali kalau saya terseret ke jalur kanan dimana dibelakang saya ada sebuah mobil. Oleh karena itu dalam kondisi terseret saya berusaha sekuat tenaga untuk bangkit dan mengarahkan tubuh saya supaya bisa bergeser ke arah kiri. Namun ternyata susah sekali dan saat itu saya merasa pandangan saya gelap sekali. Dalam situasi yang kacau tersebut fikiran saya cuma satu yaitu, cepat cepat bangkit dan lari ke jalur kiri bagaimanapun kondisi badan saya. Akhirnya saya bisa bangkit sendiri dan lari menuju tepi jalan dan saya sama sekali tidak peduli dengan motor saya. Saat sudah di tepi jalan di area yang aman saya melihat sepeda motor saya tergeletak di tengah jalan dengan kondisi sedel yang terbuka dan kemudian beberapa orang langsung menepikan sepeda motor saya. Cuma bisa terperangah, Shock, panik dan  bingung  sekali melihatnya, dalam fikiran saya " hancur deh  tuh motor", dan seketika saya meraba kepala saya, subahanallah helm saya masih ada. Saat itu saya sama sekali belum merasa sakit, yang saya tahu badan saya masih utuh, saya masih bisa berdiri dan masih bisa melihat.....alhamdulillah.

Kemudian ada bapak bapak entah itu penjual gado gado atau penjual kaki lima yang memberi saya air mineral. Semula saya menolaknya namun bapak bapak disekitar saya memaksa saya untuk minum supaya lekas hilang deg deg-annya Akhirnya saya terima dengan tangan yang masih gemetar, dan saya berusaha membuka sedotan dalam plastik tersebut namun usaha saya sia sia saja karena tangan saya tak bisa berhenti bergetar. Saya minum air mineral tersebut hingga habis setelah plastik sedotan dibukakan oleh bapak tersebut. 

Saat saya minum ada bapak bapak yang mendekati saya (yang ternyata tukang parkir di Bank Mandiri) dan mengatakan sesuatu yang intinya "mbak nanti kalo ada kejadian kayak gini lagi, mending mbak tabrak saja mobilnya, tidak usah mengerem atau menghindar nanti mbak yang celaka sendiri kayak gini''. Dalam kondisi yang masih bingung saya mengangguk angguk saja. Kemudian ada bapak bapak disebelahnya yang menyahut "Iya mbak, tadi hampir saja kepala mbak kena (mobil dibelakang)''. Degggggggggggggggg, seketika itu saya terperangah lagi, ternyata kejadiannya begitu mengerikan sekali dan hingga saat ini saya pun masih serem jika membayangkannya, saat itu saya pun mulai merasakan perih di siku tangan dan dengkul kaki.

Ketika saya sudah merasa cukup sadar untuk mengendarai sepeda motor lagi, akhirnya saya mulai menyalakan sepeda motor saya. Oooo mai lampu indikator motornya ternyata mati, double starterpun tak bisa digunakan. Dalam kondisi gerimis kecil saya berusaha meng-engkol sepeda motor saya namun ternyata tidak berhasil, alhamdulillah setelah dibantu bapak penjual gado gado akhirnya motor saya bisa menyala kembali. Saat itu saya bingung mau ke Kost (kebetulan dekat dengan tempat kost saya) atau kembali ke kantor. Akhirnya saya memutuskan untuk ke kantor saja, supaya ada yang bisa dimintain tolong untuk ke bengkel. Pelan pelan saya mengendarai motor menuju kantor, saat itu gerimis dan saya air mata saya pun tak tertahankan untuk keluar. 

Setelah dilihat ternyata baju saya yang warna putih kotor sekali (baju di blog sebelum ini), di bagian lengan sobek padahal jaket saya sama sekali tidak sobek. Bagian belakang dan lengan jaket saya hanya kotor oleh gesekan aspal begitu pula dengan celana jeans di bagian dengkul. Saat itu hanya perih dan benjol dibawah dengkul, untuk pencegahan teman menyarankan untuk mengoleskan counterpain ke sekujur tubuh.....saat itu belum terasa sakitnya hingga menjelang sore baru deh badan mulai pegal pegal. Atas saran rekan rekan saya disarankan untuk ke refleksi, namun saya batalkan karena saat itu tukang pijit yang perempuan sedang ada pasien lain. Ketika saya akan pulang sepeda motor saya diperiksa oleh bos saya, setelah cukup aman akhirnya baru diperbolehkan untuk dibawa (saat itu sudah selesai dibengkelin). 

Malamnya saya kompres dengan air panas dan dilanjutkan dengan pesta counterpain serta salonpas hahahaha. Hampir di seluruh tubuh (terutama bagian kanan) saya olekan counterpain dan di beberapa bagian saya tempelkan Salonpas ( total 8 lembar hahahahah). Setelah dioleskan ternyata rasanya tidak karuan antara hangat dan super dingin sekali, walaupun telah diselimutin rangkap dua ternyata sama saja rasanya, tetap dingin T___T. Paginya ketika bangun alhamdulillah tidak begitu pegal pegal lagi, cuma perih dari luka luka....ooooo ooo tunggu dulu, ternyata memang ada yang terlewatkan. Karena saya tidak merasakan sakit dilengan kiri, maka saya tidak mengoleskan counterpain. Ternyata salah besar, yang ada lengan kiri saya super suakkkittt sekalii. Hasilnya ketika saya akan memakai celana panjang cukup merepotkan dan menyakitkan karena dengkul pinggal dan tangan untuk menarik celana sakit semua T___T.

Saat ini yang masih sakit hanya di bagian kaki saya saja, masih terasa sakit jika digunakan untuk berjalan jauh dan naik turun tangga. Serba salah rasanya mau naik motor repot mengeluarkannya, tapi mau jalan kaki juga sakit. Namun akhirnya saya lebih memilih naik motor untuk jarak dekat. Untuk mengendarai motor jarak jauh rasanya saya belum sanggup, karena hanya melihat mobil hitam dari arah berlawanan saja sudah membuat saya panik. Walaupun ini bukan pertama kalinya saya jatuh dari motor namun bukan berarti saya dengan mudah melewati rasa trauma tersebut. 


Saran saya :

1. Berhati hatilah dan kurangi kecepatan  jika kondisi jalan licin
2. Konsetrasi penuh dengan kondisi di depan karena bisa saja kita taat namun ingat masih banyak pengemudi yang serampangan dijalan
3. Patuhi standart safety riding selalu kenakan Helm standart SNI, Jaket tebal, Kaos tangan, sepatu, dan syall. Jika kalaupun terjadi kecelakaan seperti saya, akan mengurangi resiko terluka di badan. 
4. Selalu patuhi rambu rambu lalu lintas
5. Dan yang paling penting, berdoalah sebelum bepergian.