24 Mei 2011

Charity Event | Gabung Mulung Tidung

Apa yang terpikirkan oleh anda ketika menyebut Pulau Tidung, pastilah Pulau dengan pantai yang berwarna hijau jernih, Jembatan Cinta, dan  sepeda. Dalam pikiran saya tiga hal tersebut sangat identik dengan pulau ini. 

 Photo di atas diambil dari blog Artha

Namun seiring dengan bertambahnya jumlah wisatawan yang mengunjungi pulau ini, menjadikan pulau ini amat ramai pada waktu weekend. Imbas lain yang cukup menyebalkan adalah banyaknya sampah an organik yang bertebaran dari ujung pulau ke ujung pulau. Apakah semua itu disebabkan oleh kesadaran masayakat Tidung terhadap lingkungan, jawabannya salah besar. Masyarakat Tidung amat sadar terhadap kebersihan lingkungan, kemarin saya sempat berbincang dengan Pak Rudin pemilik kapal yang kami sewa untuk snorkling. Ternyata beliau salah satu tetua warga yang mengorganisir kebersihan lingkungan. Untuk kebersihan pulau, aparat pulau Tidung menggaji beberapa orang untuk membersihkan sampah di pulau ini. Dana untuk menggaji mereka  sebagian berasal dari subsidi penjualan tiket kapal Angke-Tidung. Jadi kalo banyak sampah aneh sepenuhnya bukanlah salah warga. Menurut yang saya lihat sampah sampah ini berasal dari tangan tangan wisatawan yang tak peduli lingkungan contohnya botol minuman, sedotan, plastik dan lain lain.



Lalu siapakah penyumbang sampah terbesar di Tidung ini. Perlu diketahui, sampah-sampah raksasa ini merupakan sampah kiriman dari Jakarta. Jadi begini penjelasannya. Kehidupan di pulau memang sangat lekat dengan yang namanya musim angin, dari sekian banyaknya musim angin, angin tenggara merupakan sumber dari timbunan sampah tersebut. Konon musim angin tenggara disebut juga musim sampah, bukan cuma ditepian pulau, disepanjang laut dari Jakarta menuju Kepulauan Seribu akan dipenuhi sampah-sampah anorganik yang datangnya konon dari spot-spot di Jakarta, seperti Manggarai dan sekitarnya.

So berdasarkan kenyataan tersebut diatas, Couch Surfing Indonesia mengadakan charity event Gabung Mulung Tidung. Misi utamanya tentu saja untuk membersihkan sampah sampah yang ada di Tidung. Total relawan yang bergabung kurang lebih 250 orang, selanjutnya peserta dibagi dalam 10 grup. Pesertanya mulai dari anak kecil hingga kakek kakek loh, ada warga lokal ada pula bule bule. Saya dan kawan saya berangkat pukul 04.30, kemudian naik Transjakarta jurusan PGC Cililitan-Pluit. Kami turun di Halte Grogol 1, kemudian kami melanjutkan dengan angkot merah No 15 dari terminal grogol menuju Muara Angke. Sesampainya di Angke kami menuju tempat registrasi untuk mengambil kaos dan perlengkapan untuk mulung. Sekitar pukul 07.30 WIB kapal kami mulai berlabuh, hampir dua jam perjalanan saya tertidur dan terbangun karena kaki saya  kena tampias hujan. Alhamdulillah ombak tidak besar walaupun sempat hujan. Kami landing di Tidung pukul 10.00 WIB. Sesampainya di dermaga kami dibagi lagi untuk tempat penginapan. 







Setelah istirahat, makan, dan ibadah kami berkumpul di dermaga untuk pengarahan. Setelah itu kami berkumpul dengan masing masing team, dan saya berada di team 8. Ternyata oh ternyata masing masing team diwajibkan untuk membuat yel yel, semula leader kami agak malas malasan namun karena team lain amat bersemangat membuat yel yel dengan hebohnya akhirnya kamipun membuat yel yel yang tak kalah hebohnya juga. Oh ya ternyata kru media (Trans TV) berada di team kami, asyikk semua kegiatan kami diliput. Pada akhirnya kegiatan team kami tayang di Liputan Siang Trans TV lohhh.....(maaf norak). 



Team kami mendapatkan area pesisir/sepanjang dermaga kapal kecil untuk dipungut sampahnya. Ketiga kami tiba  di dermaga, kami melongo....wowwww sampah (plastiknya) banyak sekali. Akhirnya sebagian besar team membersihkan sampah di samping dermaga dan sebagian lainnya membersihkan disekitar pesisir dan tempat parkir sepeda. Karena sampah begitu menggunung, dalam waktu sebentar kantong sampah kami langsung penuh. Karena tidak ada kantong sampah yang lain, akhirnya kami berhenti memulung sampah. Oh ya tahukah kalian benda ajaib apa saja yang kami temukan, benda ajaib tersebut antara lain k*ndom, pakaian dalam wanita ataupun pria, dan popok bayi. Setelah masing masing kantong penuh, kami membawa sampah tersebut ke TPA yang berada di pesisir ujung satunya. Walaupun jaraknya tidak terlalu jauh, tapi cukup melelahkan juga karena membawa beban sekantong penuh isi sampah basah. Sehabis membuang di TPA, kami bersantai ria di pesisir pantai untuk melepas penat dan juga menghirup udara segar. 







Karena team kami sudah menyelesaikan tugas sebelum waktunya, akhirnya kami membubarkan diri untuk kegiatan bebas hingga menjelang maghrib. Pada pukul 20.00 WIB kami berkumpul kembali di dermaga untuk makan malam bersama dan juga acara ramah tamah dengan penduduk sekitar beserta jajaran aparat setempat. Walaupun kurang efektif karena tidak dilakukan tiap hari, setidaknya kami telah melakukan tindakan nyata atas dasar kecintaan kami terhadap lingkungan. Menurut info yang saya dengar, akan ada kegiatan lanjutan mengenai Gabung Mulung Tidung ini, dalam upaya untuk menjaga pulau eksotis in tetap bersih. Kami kembali lagi ke Jakarta keesokan harinya pada pukul 15.00 WIB dengan kapal Pesona Alam.







19 Mei 2011

Cotton Shawl in Various Style

It's been a while from my last holiday. Felt so happy to have another trip with new friends and also new community. This time me and 250 people went to Pulau Tidung for Charity event Clean Up Tidung (Gabung Mulung Tidung). And this is me in many various style of cotton shawl.

Tak Biasa

Selama kurun waktu 3 tahun terakhir saya biasa pergi ke kantor atau main dengan menggunakan sepeda motor. Tapi semenjak tragedi keseleo kemarin dan tangan kiri di perban, otomatis tangan kiri tidak bisa megang setang motor. Mulai hari rabu kemarin, saya pergi ke kantor dengan menggunakan bus, tepatnya Kopaja 63.

Karena sudah lama tidak naik bus banyak hal yang tidak biasa yang saya alami seperti, jalan ke jalan kaki keluar dari gang kost, menunggu bus, menyeberang jalan di jam jam sibuk yang ternyata sungguh repot, menyeramkan, memerlukan waktu yang lama dan yang paling penting dibutuhkan nyali yang tinggi untuk nekat menyeberang diantara lalu lalang sepeda motor, mobil, angkot dan bus. Alhamdulillahnya sih dari kemarin saya selalu mendapat tempat duduk, mungkin karena ada yang kasian karena tangan saya diperban.

Ada pula nih hal konyol yang saya alami. Pertama adalah peristiwa semalam ketika pulang kantor. Ketika menunggu situasi aman untuk menyeberang, tiba tiba bus Kopaja 63 lewat begitu saja. Saya melambai lambai tapi sopirnya tidak melihat sementara jalanan masih crowded sehingga menyulitkan saya untuk menyeberang. Akhirnya pasrah deh menunggu bus selanjutnya yang ternyata laaaamaaaaa. Yang kedua adalah tadi pagi ketika berangkat, ketika sudah hampir mencapai  Jalan besar (sekitar 15 meteran) tiba tiba ada bus dengan tulisan Blok M - Depok lewat begitu saja, meski sudah melambai lambaikan tangan tetep saja si kenek bus tidak melihat saya T__T. Akhirnya saya menunggu bus selanjutnya yang ternyata juga lamaaaaa, mana perut sudah keroncongan pula. Kesimpulannya bagian yang paling tidak biasa adalah menunggu bus yang jam datangnya tidak pasti  dan apesnya tidak ada halte untuk duduk.

Saya kangen naik motorrrrrrr.

18 Mei 2011

Kesleo

Kayaknya satu setengah bulan ini saya ngga jauh jauh dari yang namanya kesleo. Dimulai dari  tanggal 1 April 2011 lalu, dimana saya jatuh dari sepeda motor walaupun hanya lecet lecet tapi rasa sakit akibat otot yang ketarik (kata dokter spesialis orthopedy) sakitnya sungguh luar biasa. Alhamdulillah ngga sampai retak, namun selama dua minggu saya susah jalan dibuatnya.

Well, belum selesai urusan otot kaki, hari minggu lalu datang lagi cobaan. Saya tidak tahu bagaimana prosesnya, namun bangun tidur ketika pejalanan pulang di kapal saya telah mendapatkan jari jangan kiri saya nyeri hebat. Saya pikir pasti ketindihan badan saya atau bisa juga teman disebelah saya. Ahh entahlah saya tidak tahu, efek terlalu gampang tidur dimana aja ya gini nih (istilahnya pelor), bahkan ampe ngga sadar kalo ada yang tak beres.

Hingga hari Senin ketika ngantor saya masih bisa naik sepeda motor, meskipun ya sakitnya juga luar biasa karena punggung tangan bengkak. Semakin malam bukannya reda malah makin jadi nyeri bengkaknya, bahkan ampe suka teriak teriak di kost. So karena sudah ngga tahan dan emang berniat mau ke tukang urut H. Naim di Cipete buat benerin otot kaki, akhirnya saya minta dianterin temen hari Selasa siangnya. Ternyata benar ada tukang urut yang perempuan, akhirnya saya pilih tukang urut yang perempuan. Dari awal saya memang sangat keukeh ngga mau diurut sama laki laki.

Singkat cerita, sepanjang 3 jam menunggu antrian perut saya mules kepala saya pusing karena dua hal. Sepanjang mengantri ibu ibu yang mengantri tak henti hentinya bercerita mengenai sakit yang mereka derita mulai dari punggung retak, otot ketarik, tulang meleset........ohhh maiiiiii. Nah yang satu ini yang ngga kalah hebatnya, sayapun juga mendengar jeritan pasien yang dipijit .

Nah bagaimana ketika giliran saya dipijit. Ketika saya unjukin tangan saya ke ibunya, si ibu cuma bilang ''ahh, cuma gini aja". Ya ampunn bu, ini sakittt bangetttt T___T. Pas diurut saya teriak sejadi jadinya dan air mata saya pun udah beleberan ngga karuan, satu kata saja SSSSUUUUUAAAAKIIIITTTTTTTT. Ngurutnya sih tidak sampai 5 menit tapi sakitnya luar biasa. Sehabis di urut tangan saya diperban. Bahkan hingga keluar ruangan saya masih nangis sesenggukan nahan sakit. Tak terkatakan deh sakitnya.

 
Penampakan tangan kiri saya

Ketika bangun tadi saya langsung memeriksa tangan saya, Subhanallah jari jarinya sudah bisa digerakkan dan nyerinya sudah jauuuuh berkurang dan sekarang pun sudah bisa ngetik pake dua tangan, padahal semalam belum bisa digerakkan sama sekali. Ibu tukang urut meski kau "kejam" sekali.....tetapi saya ucapkan  banyak terima kasih, now i can use my hand eh tapi perbannya baru boleh dilepas hari sabtu nanti jadi masih repot nih masukin lengan bajunya.

9 Mei 2011

Menjemput Impian

Semalam tiba tiba tiba kangen mendengarkan lagu lagu semasa SD dan SMP, akhirnya browsing browsing dan nemu lagu lagunya Kla Project. Pertama kali tahu Kla Project ini jaman SD, lirik dan musiknya bagus banget. Diantara banyak lagu Kla, salah satunya saya menyukai lagu ini Menjemput Impian.



Berikut sebait intro lagunya

"Indah Larik Pelangi, Seusai hujan membuka hari
  Samar dirajut mega, Garis wajahmu lembut tercipta
  Telah jauh kutempuh...perjalanan
  Bawa sebentuk cinta, Menjemput Impian"

5 Mei 2011

Header Baru

Horeee akhirnya nemu gambar couple naek sepeda, setelah di otak atik di photosop jadilah header baru. Sebenarnya masih belum puas dengan designnya, rencananya masih akan dipermak lagi.



3 Mei 2011

Ketoprak Besan - Pujasera Babe

Saya sudah sering melewati warung tenda ketroprak ini di areal Pujasera Babe Tanjung Barat, setiap kali berangkat ke kantor. Nah baru pagi tadi saya berniat mencobanya karena sedang bosan dengan bubur ayam ataupun lontong sayur. Hal pertama yang membuat tertarik adalah warung tendanya bersih dan rapi, tidak jorok seperti gerobak gerobak tukang ketoprak di Jakarta. Saya pesan Ketoprak dengan bumbu yang pedas, selanjutnya si penjual dengan sigap meracik bumbunya. Bumbunya benar benar fresh, bawang, cabe, gula jawa kacang belum ditumbuk dan baru diuleg saat saya membeli. Tak lama kemudian si mas penjual bertanya kepada saya "mbak Mie nya mau pakai Bihun atau Mie Aceh?". Wow baru pertama kali ini saya menjumpai Ketoprak yang memakai Mie Aceh. Karena ingin membandingkan, akhirnya saya memilih dicampur mie-nya. Ekspektasi saya sih tidak terlalu besar mengingat baru pertama mencoba, jika enak alhamdulillah jika tidak enak ya sudahlah.


Sesampainya di kantor saya membuka kotak pembungkus Ketoprak tersebut, wah warna bumbu kacangnya agak kasar dan warnanya menyerupai bumbu pecel Solo, ketika saya coba rasanya mantap, bumbunya pas dan pedasnya pas. Lontongnya juga enak tidak terlalu keras dan tidak lembek juga. Kemudian saya mencoba Mie Aceh lengkap dengan saus kacangnya.....hmmmm yummy ternyata lebih enak daripada bihun. Harga seporsi ketoprak ini cukup murah hanya 7.000 rupiah saja, porsinya pas tidak terlalu banyak untuk sarapan.

Me in Purple Cotton Shawl

Last weekend i bought some cotton shawls in many colors and one of them is light purple with fringe. Actually, i like usual cotton shawl but since i didnt get the color so i choose this one. I'm little bit confuse how to wear this shawl because it wider and there are some fringe also. I love simple hijab style so i choose this style for my fringe shawl.

How to wear it?

1. All you need are, cotton shawl, a head-fitted inner for shawl, a pin, and needles
2. Wear your inner perfectly. Then, put your shawl on your head.
3. Manage your pashmina so that one side shorter than the other side.
4. Pull the left side (short side)  to the right side, close to the inner and secure it behind your head with a needle
5. Pull the rest to the back side, and then pin it to avoid visible neck and hair
6. Then take the longest, bring it into your head and secure it behind your head with your favorite brooch
7. And then make a bond in the rest of the shawl



2 Mei 2011

I'm In Red

Seperti yang pernah saya tulis di blog sebelumnya, saya suka dengan baju berwarna merah. Namun selama ini saya jarang sekali memakai kerudung warna merah, karena setelah saya lihat lihat ternyata warna merah hati dan merah darah tidak cocok dengan kulit wajah saya. Saya masih sering memakai baju warna merah, tapi biasanya saya mengenakan kerudung warna hitam atau abu abu saja.


Nah weekend kemaren saya beli shawl kaos beragam warna, iseng iseng saya coba shawl merah. Setelah saya perhatikan seksama, ternyata cocok dimuka saya. Singkat cerita saya belilah shawl merah tersebut. Saya suka warnanya, tidak gonjreng namun tidak terlalu tua juga warnanya.